Blopress

Kandesartan sileksetil.

Hipertensi & gagal jantung, serta ggn fungsi sistolik ventrikel kiri, ketika tubuh tdk dpt toleran thd ACE inhibitor.

Hipertensi Dosis anjuran: 4 mg 1 x/hr. Dosis titrasi dilakukan menurut respons thd obat, hingga 16 mg 1 x/hr. Lansia >75 thn, ggn ginjal sedang s/d berat, ggn hati ringan s/d sedang Awal 2 mg 1 x/hr. Titrasi berdasarkan respons. Gagal jantung Dosis awal anjuran: 4 mg 1 x /hr. Tingkatkan titrasi hingga dosis target 32 mg 1 x/hr atau dosis toleransi tertinggi yg diberikan dg memberikan dosis 2 x lipat dg interval sekurang-kurangnya 2 minggu. 

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Hipersensitivitas. GGn hati berat &/atau kolestasis. Kombinasi dg obat yg mengandung aliskiren pd pasien dg diabetes atau kerusakan ginjal sedang hingga berat (laju filtrasi glomerulus <60 mL/mnt/1.73 m²). Hamil & laktasi.

Blokade ganda sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) dg menggabungkan Blopress & aliskiren tdk dianjurkan krn adanya peningkatan risiko hipotensi, hiperkalemia & perubahan fungsi ginjal. Pemantauan berkala kadar K & kreatinin serum dianjurkan pd pasien hipertensi dg ggn ginjal. Pemantauan tekanan darah secara menyeluruh & lakukan titrasi Blopress secara hati-hati pd pasien dg ggn ginjal sangat berat atau stadium akhir atau sedabg menjalani hemodialisis. Sertakan penilaian fungsi ginjal berkala dalam evaluasi pasien dg gagal jantung terutama pd lansia ≥75 tahun. Fungsi ginjal dpt memburuk pd pasien dengan stenosis arteri ginjal. Hipotensi. Pasien yg menderita stenosis katup aorta atau mitral yg terkait dg hemodinamik atau kardiomiopati hipertrofik obstruktif. Tdk dianjurkan pd pasien dg hiperaldosteronisme primer. Pemberian bersama dg diuretik hemat K dapat menyebabkan peningkatan kadar K. Pasien dg masalah herediter yg jarang terjadi yaitu intoleransi galaktosa, defisiensi Lapp laktase, atau malabsorpsi glukosa-galaktosa sebaiknya tdk menggunakan Blopress. Pusing atau kelelahan dpt terjadi selama perawatan. Tdk utk digunakan pd kehamilan. Hentikan pengobatan jika kehamilan terdeteksi. Tdk utk diberikan saat menyusui. Anak & remaja <18 thn.

Pusing/vertigo, sakit kepala; infeksi sal napas. Peningkatan kadar kreatinin, urea, atau K, serta penurunan kadar Na. Gagal jantung: Hipotensi; hiperkalemia; ggn ginjal.

Efek antihipertensi dpt ditingkatkan oleh obat antihipertensi lainnya. Pemberian bersama dg diuretik hemat Kalium, suplemen Kalium, pengganti garam yg mengandung Kalium atau obat yg dpdt meningkatkan kadar Kalium (misalnya heparin) dpt meningkatkan kadar Kalium serum. Peningkatan reversibel kadar litium serum & toksisitas obat dpt terjadi selama penggunaan bersama litium dg ACE inhibitor. Efek antihipertensi dpt dilemahkan oleh obat golongan OAINS, spt indometasin, penghambat selektif COX-2, asam asetil salisilat, & OAINS non selektif. Pemberian bersama dg Antagonis Angiotensin II & OAINS meningkatkan risiko terjadinya perburukan fungsi ginjal.

Antagonis Angiotensin II

C09CA06 - candesartan ; Belongs to the class of angiotensin II receptor blockers (ARBs). Used in the treatment of cardiovascular disease.

K