Iklan
Iklan
Tensinel

Tensinel

ramipril

Produsen:

Konimex
Bahasa Concise Prescribing Info
Komposisi
Ramipril.
Indikasi/Kegunaan
Hipertensi, dpt digunakan sebagai monoterapi atau dalam kombinasi dg diuretik tiazid. Gagal jantung kongestif ssdh infark miokard akut. Mengurangi risiko infark miokard, stroke, kematian kardiovaskular (KV), & kebutuhan prosedur revaskularisasi pd pasien dg risiko tinggi penyakit KV. Nefropati glomerulus nondiabetik (Bersihan kreatinin atau CrCl 20-70 mL/mnt) & proteinuria >3 g/24 jam. Nefropati insipien pd pasien dg DM tipe 2 normotensi.
Dosis/Cara Penggunaan
Hipertensi Dosis awal: 2,5 mg 1 x/hr tanpa diuretik. Sesuaikan dosis menurut respons TD. Dosis pemeliharaan: Dws 2,5-20 mg sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. Jika respons TD berkurang dg interval pemberian dosis 1 x/hr, dosis dpt ditingkatkan atau dibagi pemberiannya menjadi 2 x/hr. Pertimbangkan terapi kombinasi dg diuretik jika TD tdk cukup terkontrol dg ramipril saja. Pasca infark miokard pd pasien dws dg tanda klinis gagal jantung Awal 2.5 mg 2 x/hr, dimulai 2 hr ssdh infark miokard. Jika terjadi hipotensi, kurangi dosis menjadi 1.25 mg 2 x/hr. Titrasi dosis berdasarkan toleransi pasien, dosis target: 5 mg 2 x/hr. Nefropati glomerulus Awalnya 1.25 mg 1 x/hr. Dpt meningkatkan dosis 2 x lipat dg interval pemberian 2-3 minggu, tergantung respons TD & toleransi pasien, maks: 10 mg/hr. Ggn ginjal dg bersihan kreatinin (CrCl) 20-50 mL/mnt 1.,25-5 mg/hr; <20 mL/mnt 1.25 mg setiap 2 hr atau 2.5 mg tiap hr. Pasien hipertensi dg ggn ginjal Awal 1.25 mg 1 x/hr. Dpt ditingkatkan hingga dosis total maksimal 5 mg/hr. Pasien gagal jantung dg ggn ginjal Awal 1.25 mg 1 x/hr. Dpt ditingkatkan hingga 1.25 mg 2 x/hr hingga dosis maks 2.5 mg 2 x/hr, tergantung respons klinis & toleransi pasien. Pasien dg ggn hati Dosis harian maks: 2.5 mg.
Pemberian
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap ramipril atau inhibitor ACE lainnya. Pasien dg riwayat angioedema yg terkait terapi sebelumnya dg inhibitor ACE. Penggunaan bersamaan dg terapi sacubithil/valsartan. Tdk boleh diberikan lebih awal dari 36 jam ssdh dosis terakhir. Penggunaan bersamaan dg produk yg mengandung aliskiren & AIIA pd pasien dg DM atau gangguan ginjal (Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) <60 mL/menit/1,73 m2). Tdk boleh digunakan pd pasien dg hipotensi atau ketidakstabilan hemodinamik. Stenosis arteri ginjal bilateral yg signifikan atau stenosis arteri ginjal pd satu ginjal yg masih berfungsi. Pemberian bersamaan dg terapi ekstrakorporeal yg menyebabkan kontak darah dg permukaan bermuatan negatif. Hamil trimester 2 & 3.
Perhatian Khusus
Pasien dg riwayat angioedema yg tidk terkait dg penggunaan ACE inhibitor. Reaksi anafilaktoid pd pasien yg menjalani dialisis dg membran berfluks tinggi & pengobatan bersamaan dg ACE inhibitor. Dpt menyebabkan hipotensi simptomatik; sindrom yg didahului ikterus kolestatik, nekrosis hati fulminan, & terkadang kematian; agranulositosis & depresi sumsum tulang, lebih sering pd pasien dg penyakit vaskular kolagen (misalnya, SLE atau skleroderma) & ggn ginjal; oliguria progresif &/atau azotemia & jarang terjadi gagal ginjal akut &/atau kematian pd pasien dg gagal jantung kongestif berat dg fungsi ginjal yg bergantung pd aktivitas sistem renin-angiotensin-aldosteron. Batuk non produktif. Peningkatan kadar darah pd pasien dg ggn fungsi hati. Hamil & laktasi. Anak.
Efek Samping
Reaksi anafilaktoid; hipotensi, sinkop, angina pektoris, aritmia, nyeri dada, palpitasi, infark miokard, kecelakaan serebrovaskular; edema angioneurotik; batuk gatal, kering, terus-menerus, non produktif; pankreatitis, nyeri perut, anoreksia, konstipasi, diare, mulut kering, dispepsia, disfagia, gastroenteritis, hepatitis, mual, peningkatan air liur, ggn daya pengecapan, & muntah; reaksi hipersensitivitas (misalnya urtikaria, pruritus, atau ruam tanpa demam), eritema, pemfigus, fotosensitivitas & purpura); kecemasan, amnesia, kejang, depresi, kehilangan pendengaran, insomnia, gugup, neuralgia, neuropati, parestesia, mengantuk, tinitus, tremor, vertigo, & ggn penglihatan; hasil tes ANA positif, peningkatan nilai Laju Endap Darah (LED), artralgia/artritis, mialgia, demam, vaskulitis, eosinofilia, fotosensitivitas, ruam, & manifestasi dermatologis; pneumonitis eosinofilik.
Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan dg sakubitril/valsartan, racecadotril, penghambat mTOR (misalnya sirolimus, everolimus, temsirolimus) atau penghambat dipeptidil peptidase IV (misalnya linagliptin, saxagliptin, vildagliptin), obat antidiabetik (misalnya turunan insulin & sulfonilurea), OAINS, heparin atau siklosporin, simpatomimetik vasopresor & zat lain (misalnya, isoproterenol, dobutamin, dopamin, epinefrin), diuretik (misalnya tiazid, spironolakton, triamteren, atau amilorid), suplemen K atau pengganti garam yg mengandung K, trimetoprim & kotrimoksazol (trimetoprim/sulfametoksazol, amilorid, litium).
Klasifikasi MIMS
ACE Inhibitor/Direct Renin Inhibitor
Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis
C09AA05 - ramipril ; Belongs to the class of ACE inhibitors. Used in the treatment of cardiovascular disease.
Bentuk Sediaan/Kemasan
Form
Tensinel tab 5 mg
Packing/Price
3 × 10's
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan