Pencegahan sekunder kejadian aterotrombosis pd pasien yg menderita infark miokard, stoke iskemik, atau peny arteri perifer tahap lanjut; pasien dg sindrom koroner akut: sindrom koroner akut tanpa peningkatan segmen ST (angina tak stabil atau infark miokard non gelombang Q); infark miokard akut dg peningkatan segmen ST, dlm kombinasi dg asam asetil salisilat pd pasien yg memenuhi syarat utk mendapat terapi trombolitik. Dlm kombinasi dg asetilsalisilat utk dewasa dg TIA risiko sedang hingga tinggi (skor ABCD2 ≥4) atau stroke infark minor (NIHSS ≤2) dg kejadian TIA atau stroke infark dalam 24 jam.
Dws & lanjut usia Sindrom koroner akut dg elevasi segmen non-ST (angina tidak stabil atau infark miokard non gelombang Q) Dosis awal 300 mg (dosis tunggal) kemudian dilanjutkan 75 mg 1 x/hr dg asam asetilsalisilat 75-325 mg/hr. Infark miokard akut dg elevasi segmen ST 75 mg tunggal (dosis harian), dimulai dg dosis awal 300 mg dikombinasikan dg asam asetilsalisilat & dg atau tanpa trombolitik. Lansia >75 thn Mulai tanpa loading dose. Dewasa dg TIA risiko sedang hingga tinggi (skor ABCD2 ≥4) atau stroke infark minor (NIHSS ≤2) Dosis awal 300 mg diikuti dg 75 mg 1x/hari & ASA 75-100 mg 1x/hari. Pengobatan dg clopidogrel & ASA harus dimulai dlm 24 jam setelah kejadian & dilanjutkan selama 21 hari diikuti dg terapi antiplatelet tunggal.
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.
Hipersensitivitas. Perdarahan patologis aktif misalnya tukak peptik, perdarahan intrakranial. Ggn hati berat.
Pertimbangkan pemeriksaan hitung sel darah. Pasien yang berisiko mengalami perdarahan akibat trauma, operasi atau kondisi patologis lainnya; Pada pasien yang menerima pengobatan dengan inhibitor asam asetilsalisilat, heparin, glikoprotein IIb / IIIa atau NSAID atau SSRI & yang merupakan metabolizer CYP2C19 yang buruk. Lesi dengan kecenderungan berdarah (terutama GI & intraokular). Pasien dengan penyakit hati ringan yang mungkin mengalami diatesis berdarah; gangguan ginjal. Stroke iskemik akut (<7 hari); hemofilia; Thrombotic thrombocytopenic purpura. Pasien dengan masalah intoleransi galaktosa herediter yang jarang , defisiensi Lapp laktase atau malabsorpsi glukosa galaktosa. Hamil & laktasi. Anak & remaja <18 thn.
Hematoma. Epistaksis. Perdarahan GI, diare, sakit perut, dispepsia. Memar. Perdarahan di tempat injeksi.
Pemberian bersamaan dg antikoagulan oral, inhibitor glikoprotein IIb / IIIa, asam asetilsalisilat, heparin, trombolitik, SSRI & OAINS dpt meningkatkan intensitas perdarahan. Penggunaan bersamaan dg golongan penghambat CYP2C19 kuat, spt rifampisin akan meningkatkan kadar metabolit aktif obat. Penggunaan bersama dg penghambat CYP2C19 kuat atau sedang, spt omeprazol & esomeprazol, fluvoksamin, fluoksetin, moklebemid, vorikonazol, flukonazol, tiklopidin, karbamazeppin menurunkan kadar metabolit aktif klopidogrel. Peningkatan paparan produk obat substrat CYP2C8 spt repaglinid, paklitaksel. Menurunkan inhibisi agregasi platelet jika diberikan bersama dg golongan penghambat pompa proton spt omeprazol & esomeprazol. Pemberian bersama dg agonis opiat dpt menunda & menurunkan absorpsi klopidogrel.
B01AC04 - clopidogrel ; Belongs to the class of platelet aggregation inhibitors excluding heparin. Used in the treatment of thrombosis.
Plavix Tab salut selaput 300 mg
1 × 10's (Rp351,327/boks)
Plavix Tab salut selaput 75 mg
2 × 14's (Rp1,085,372/boks)