Kaps: Pengendalian serangan kejang tonik & psikomotorik. Inj: Status epileptik; pencegahan & pengobatan kejang pd prosedur bedah saraf.
Kaps Dws Awal 300 mg dlm 2 dosis terbagi. Pemeliharaan: 300-400 mg/hr. Maks: 600 mg. Anak Awal 5 mg/kgBB/hr terbagi dlm 2 dosis. Pemeliharaan: 4-7 mg/kgBB/hr. Inj Status epilepsi 150-250 mg scr IV lambat (dg kecepatan tdk melebihi 50 mg/mnt), bila perlu, dpt dilanjutkan dg dosis 100-150 mg 30 mnt kemudian. Pencegahan kejang selama prosedur bedah saraf 100-200 mg IM dg interval 4 jam selama pembedahan, & dilanjutkan selama periode pasca op.
Sebaiknya diberikan bersama makanan : Pada pemberian ke pasien yg mendapat asupan makanan via pipa nasogastrik atau makanan enteral lainnya, jangan diberikan makanan dalam waktu 2 jam sblm atau ssdh pemberian dosis obat ini. Pemberian obat hrs konsisten - dlm hubungannya dg waktu makan - selama terapi. Kaps ditelan utuh, jangan dibuka/dikunyah/dihancurkan. Jangan mengganti/menukar sediaan obat/merek obat tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Hipersensitif thd fenitoin atau hidantoin lain. Inj: Sinus bradikardi.
Hindari penghentian terapi scr mendadak. diskrasia darah. Ggn fungsi hati. Tdk utk mengatasi serangan yg menyebabkan hipoglikemia.Dpt mengganggu kemampuan mengemudi &/atau menjalankan mesin. Hamil & laktasi. Kaps: Jangan diberikan kepada pasien dg kejang petit mal. Hentikan penggunaan jika terjadi ruam kulit. Lansia.
Mual, muntah, konstipasi, hepatitis; nistagmus, ataksia; ggn bicara, tremor, kebingungan mental, pusing, insomnia, ruam morbiliformis; lupus eritematosus sistemik, limfadenopati, leukopenia, trombositopenia, agranulositosis, anemia megaloblastik. Kaps: Sindrom Stevens-Johnson, diplopia, depresi sumsum tulang. Inj: gugup, kedutan motorik, sakit kepala; kerusakan hati; granulositopenia, pansitopenia, makrositosis; wajah menjadi kasar, pembengkakan bibir, hiperplasia gingiva, hipertrikosis, peny Peyronie; periartritis nodosa; reaksi hipersensitivitas, nilai Imunoglobulin abnormal.
Efek obat meningkat jika diberikan bersama dg amiodaron, kloramfenikol, klordiazepoksid, diazepam, dikumarol, disulfiram, halotan, INH, feniramidol, sultiamin, viloksasin, preparat tiroid. Menurunkan kadar karbamazepin, etosuksimid, asam valproat, dan promidon dalam plasma. Efek berkurang jika diberikan bersama alkohol & fenobarbital. Dpt memengaruhi efikasi kortikosteroid, digitoksin, disopiramid, meksiletin, kuinidin, meperidin, metadon, siklosporin, doksisiklin, furosemid, rifampisin, teofilin, estrogen, kontrasepsi oral, antikoagulan oral, vit D. Inj: Kadar obat ini dlm serum meningkat jika diberikan bersama dg metilfenidat, fenotiazin, fenilbutazon, salisilat, etosuksimida, sulfonamid, tolbutamid, trazodon, estrogen, antagonis H2, asupan alkohol akut. Kadar obat ini dlm serum menurun jika diberikan pd penyalahgunaan alkohol kronis, atau bersama dg reserpin, sukralfat. Dpt meningkatkan atau menurunkan kadar fenitoin dlm serum jika diberikan bersama dg fenobarbital, Na valproat, asam valproat. Antidepresan trisiklik dpt memicu kejang. Mengganggu efikasi kumarin.
N03AB02 - phenytoin ; Belongs to the class of hydantoin derivatives antiepileptics.
Phenytoin Ikapharmindo kaps 100 mg
100's (Rp55,000/pak)
Phenytoin Ikapharmindo inj 50 mg/mL
(amp) 2 mL x 10 × 1's (Rp509,140/boks)