Peny rrematik, infeksi/peny kulit. Tab: asma bronkial, rinitis alergi, urtikaria, eksim atau dermatitis, anemia hemolitik, trombositopenia idiopatik, mieloblastosis, limfogranulomatosis, kolitis ulseratif, sindrom nefrotik, peny kulit, lupus eritematosus, dermatomiositis. Inj: Peny endokrin, kolagen, kondisi alergi, mata, GI, sal napas; ggn hematologi, terapi paliatif utk leukemia & limfoma pd pasien dws, leukemia akut pd anak, kanker stadium akhir; keadaan edema; edema serebri dari tumor primer atau ondisi metastasis &/atau yg terkait dg tindakan pembedahan atau radioterapi, eksaserbasi akut dari sklerosis multipel, trauma akut pd sumsum tulang belakang; meningitis TB dg blok subaraknoid atau blok yg mengancam, trikinosis dg keterlibatan saraf & otot jantung.
Tab Awal 4-48 mg/hr. IV 30 mg/kgBB selama 30 mnt, dpt diulangi tiap 4-6 jam selama 48 jam.
Sebaiknya diberikan bersama makanan.
Hipersensitivitas thd metilprednisolon atau glukokortikoid lain. Infeksi jamur sistemik. Rute intratekal, epidural. Vaksin yg mengandung kuman hidup atau kuman hidup yg dilemahkan. Bayi prematur.
Hipertensi & peny jantung. Penggunaan jangka panjang dpt menyebabkan katarak subkapsular, glaukoma, infeksi mata yg disebabkan virus atau jamur. Pantau kadar glukosa darah pd pasien dg diabetes. Penghentian terapi hrs dilakukan scr bertahap. Dosis dpt ditingkatkan pd pasien dlm kondisi stress. Pasien dg TB laten atau reaktivitas tuberkulin. Pasien dg hipotiroid atau sirosis. Rute pemberian intratekal atau epidural. Tdk dianjurkan pd masa hamil & laktasi. Penggunaan jangka panjang pd anak.
Moon face, deposit lemak, kelemahan pd otot, hipertensi, osteroporosis, penurunan toleransi glukosa, DM, ggn sekresi hormon seks, tukak peptik, penurunan imun tubuh, gangguan pertumbuhan pd anak, glaukoma, katarak, trombosis, pankreatitis; sakit kepala, vertigo, kejang, peningkatan TIK dg papiledema; ggn keseimbangan elektrolit & cairan tubuh, ggn pd kulit & sistem imun; euforia, ketergantungan psikologis, mood swing (perubahan suasana hati yg mendadak), depresi, perubahan kepribadian, insomnia, peningkatan TIK dg papiledema pd anak (pseudotumor serebri), psikosis, perburukan kondisi skizofrenia; leukositosis, reaksi hipersensitivitas. Pusing, ggn daya penglihatan, kelelahan menyeluruh. Inj: Araknoiditis, ggn fungsi usus/kandung kemih, meningitis, paraparesis/paraplegia, ggn sensorik.
Tab: Penggunaan bersama dg glikosida jantung, diuretik, glukokortikoid, siklosporin, ketokonazol, trolandomisin, rifampisin, rifabutin, karbamazepin, fenobarbiton, fenitoin, primidon, aminoglutetimmid, OaINS, salisilat. Inj: Penggunaan bersama dg INH, rifampisin, antikoagulan oral, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin, penyekat neuromuskular, antikolinesterase, obat antidiabetes, aprepitan, fosaprepitan, itrakonazol, ketokonazol, HIV protease inhibitor (misalnya indinavir, ritonavir), aminoglutetimid, diltiazem, etininlestradiol/noretindron, jus grapefruit, siklofosfamid, takrolimus, klaritromisin, eritromisin, troleandomisin, OAINS, asprin (ASA) dosis tinggi, obat yg menyebabkan deplesi K (amfoterisin B, xantin, agonis β2.
H02AB04 - methylprednisolone ; Belongs to the class of glucocorticoids. Used in systemic corticosteroid preparations.
Meproson serbuk inj 125 mg
(+ amp (2 mL solvent)) 1's
Meproson tab 4 mg
10 × 10's