Iklan
Iklan
Lynparza

Lynparza

Produsen:

AstraZeneca
Bahasa Concise Prescribing Info
Komposisi
Olaparib.
Indikasi/Kegunaan
Monoterapi utk terapi pemeliharaan pasien dws dg kanker epitel ovarium, kanker tuba fallopi, atau kanker peritoneum primer tingkat tinggi (FIGO stadium III & IV) bermutasi BRCA1/2 (garis keturunan &/atau somatik) yg menunjukkan respons lengkap atau parsial setelah menyelesaikan kemoterapi berbasis platinum lini pertama; dg kanker epitel ovarium, tuba fallopi, atau peritoneum primer tingkat tinggi sensitif platinum yg relaps & menunjukkan respons lengkap atau parsial terhadap kemoterapi berbasis platinum. Dalam kombinasi dg bevacizumab untuk terapi pemeliharaan pd pasien dws dg kanker ovarium epitel, tuba fallopi, atau peritoneum primer tingkat tinggi (FIGO stadium III & IV) yg menunjukkan respons lengkap atau parsial ssdh menyelesaikan kemoterapi berbasis platinum lini pertama dalam kombinasi dg bevacizumab & yg kankernya dikaitkan dg status positif defisiensi rekombinasi homolog (HRD) yg didefinisikan oleh mutasi BRCA1/2 &/atau ketidakstabilan genomik. Monoterapi untuk perawatan pemeliharaan pasien dewasa dg mutasi germline BRCA1/2 yg merugikan atau diduga merugikan, yg mengalami metastasis adenokarsinoma pankreas & belum mengalami perkembangan dg pemberian rejimen kemoterapi berbasis platinum lini pertama selama sekurang-kurangnya 16 minggu. Monoterapi atau dalam kombinasi dg terapi endokrin utk terapi ajuvan pasien dws dg mutasi germline BRCA1/2 yg memiliki kanker payudara dini yg berisiko tinggi mengalami kanker payudara stadium dini dg status HER2 negatif yg sebelumnya sdh diobati dg kemoterapi neoadjuvan atau adjuvan; monoterapi utk terapi pasien dws dg mutasi germline BRCA1/2 yg memiliki kanker payudara dg penyebaran lokal atau metastasis dg status HER2 negatif. Pasien sebelumnya harus diobati dg antrasiklin & taksan dalam pengaturan (neo)adjuvan atau metastasis kecuali pasien tdk cocok untuk perawatan ini. Pasien kanker payudara dengan reseptor hormon (HR) positif juga harus mengalami perkembangan pada atau setelah terapi endokrin sebelumnya, atau dianggap tidak cocok untuk terapi endokrin. Pengobatan pasien dws dg kanker prostat yg resistan terhadap kastrasi metastatik (mCRPC) & mutasi BRCA1/2 (germline &/atau somatik) yg mengalami perkembangan ssdh pemberian terapi sebelumnya yg mencakup agen hormonal baru; kombinasi dg abirateron & prednison atau prednisolon utk pengobatan pasien dws dg mCRPC yg kemoterapinya tdk diindikasikan secara klinis.
Dosis/Cara Penggunaan
Dosis anjuran (dalam monoterapi atau dalam kombinasi dengan bevacizumab): 300 mg (dua tab 150 mg) 2 x/hr setara dengan total dosis harian 600 mg. Monoterapi Pasien dg kekambuhan platinum-sensitif (PSR) stadium tinggi epitel ovarium, tuba fallopi, atau kanker peritoneum primer yang memberi respons (lengkap atau sebagian) terhadap kemoterapi berbasis platinum Mulai pengobatan tdk lebih dari 8 minggu ssdh selesai dosis akhir dr rejimen yg mengandung platinum. Dalam kombinasi dg bevacizumab 15 mg/kg bevacizumab sekali setiap 3 minggu. Lama pengobatan: Terapi rumat kanker ovarium stadium lanjut dg mutasi BRCA Lanjutkan pengobatan sampai perkembangan penyakit radiologis, toksisitas yg tdk dpt diterima atau hingga 2 thn jika tdk ada bukti radiologis penyakit ssdh 2 thn pengobatan. Pasien dg bukti penyakit pd 2 tahun dpt diobati ssdh 2 thn. Terapi rumat kanker ovarium relaps yang sensitif  platinum & kanker payudara metastatik HER2 negatif dengan mutasi gBRCA1, adenokarsinoma pankreas metastatik dengan mutasi gBRCA, kanker prostat dengan mutasi gen HRR yang resisten terhadap kastrasi  Lanjutkan pengobatan sampai terjadi progresi penyakit yg mendasari atau terjadi toksisitas yg tdk dpt diterima. Kanker prostat metastatik dengan mutasi BRCA1/2 yang resisten terhadap terapi kastrasi Lanjutkan pengobatan sampai terjadi progresi penyakit yang mendasari atau terjadi toksisitas yang tidak dapat diterima. Kastrasi medis dengan analog LHRH luteinisasi harus dilanjutkan selama pengobatan pada pasien yang dikastrasi melalui pembedahan. Terapi rumat dalam kombinasi dengan bevacizumab untuk kanker ovarium stadium lanjut dengan  HRD positif  Lanjutkan pengobatan sampai terjadi progresi penyakit secara radiologis, terjadi toksisitas yang tidak dapat diterima, atau hingga 2 tahun jika tidak ada bukti radiologis penyakit setelah 2 tahun pengobatan. Pasien yang terbukti memiliki penyakit pada 2 tahun dapat diterapi selama lebih dari 2 tahun. Penyesuaian dosis utk artritis reumatoid Kurangi hingga 250 mg 2 x/hr atau penurunan dosis lebih lanjut menjadi 200 mg 2 x/hr dapat dipertimbangkan. Penyesuaian dosis utk pemberian bersama dg inhibitor CYP3A Kurangi hingga 100 mg 2 x/hr dengan inhibitor CYP3A kuat atau 150 mg 2 x/hr dengan inhibitor CYP3A sedang. Ggn ginjal sedang (CrCl 31-50 mL/menit) 200 mg 2 x/hr.
Pemberian
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan/dilarutkan/dibagi.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas. Laktasi (selama pengobatan & 1 bulan ssdh pemberian dosis terakhir).
Perhatian Khusus
Jangan memulai pengobatan sampai pasien pulih dari toksisitas hematologi yg disebabkan oleh terapi antikanker sebelumnya. Pemeriksaan dasar, diikuti dg pemantauan hitung darah lengkap setiap bulan direkomendasikan selama 12 bln pertama pengobatan & secara berkala ssdh nya. Hentikan pengobatan & mulai tes hematologi yg sesuai jika toksisitas hematologi parah atau ketergantungan transfusi darah terjadi. Analisis sumsum tulang &/atau analisis sitogenetik darah direkomendasikan jika parameter darah tetap abnormal secara klinis ssdh 4 minggu penghentian dosis. Hentikan penggunaan jika sindrom mielodisplasia &/atau leukemia myeloid akut terjadi; pneumonitis terkonfirmasi. Hentikan pengobatan jika gejala pernapasan baru atau memburuk (misalnya, sesak, batuk & demam) atau ditemukan temuan radiologis dada yg abnormal. Pemberian bersama dg inhibitor & penginduksi CYP3A kuat atau sedang tdk dianjurkan. Pengaruh sedang pada kemampuan mengemudi & menjalankan mesin. Tdk direkomendasikan pada ggn ginjal berat atau penyakit ginjal stadium akhir (CrCl 30 mL/mnt) & ggn hati berat (Child-Pugh kelas C). Dpt membahayakan janin. Wanita usia subur hrs menggunakan 2 jenis kontrasepsi yg dpt diandalkan sebelum memulai, selama terapi & selama 1 bln ssdh menerima dosis terakhir. Pasien pria harus menggunakan kondom & tdk boleh mendonorkan sperma selama terapi & selama 3 bln ssdh menerima dosis terakhir. Tdk utk digunakan selama kehamilan. Kontraindikasi selama menyusui & selama 1 bulan setelah menerima dosis terakhir. Anak & remaja.
Efek Samping
Anemia, neutropenia, trombositopenia, leukopenia; nafsu makan berkurang; pusing, sakit kepala, dissgeusia; batuk, dispnea; muntah, diare, mual, dispepsia, kelelahan menyeluruh (termasuk astenia). Limfopenia; trombositopenia; stomatitis, nyeri perut bagian atas ruam; peningkatan kadar kreatinin darah, tromboemboli vena.
Interaksi Obat
Potensiasi & perpanjangan toksisitas mielosupresif dengan obat antikanker lain termasuk agen perusak DNA. Pantau secara ketat pasien yg diberikan obat ini bersama dg vaksin atau imunosupresan. Peningkatan rata-rata Cmax & AUC dg penghambat CYP3A kuat (misalnya, itrakonazol, telitromisin, klaritromisin, PI yg ditingkatkan dg ritonavir atau cobicistat, boceprevir, telaprevir) atau sedang (misalnya, eritromisin, diltiazem, flukonazol, verapamil). Hindari konsumsi jus grapefruit. Penurunan rata-rata Cmax & AUC dg penginduksi CYP3A kuat misalnya, fenitoin, rifampisin, rifapentin, karbamazepin, nevirapine, fenobarb & St. John's wort. Tdk direkomendasikan utk diberikan bersama dg penginduksi CYP3A sedang hingga kuat (misalnya, efavirenz, rifabutin). Pemantauan klinis hrs dilakukan pd pemberian bersama dg substrat atau substrat CYP3A dg margin terapeutik yg sempit (misalnya simvastatin, sisaprid, siklosporin, alkaloid ergot, fentanil, pimozid, sirolimus, takrolimus & kuetiapin) & substrat P-gp (misalnya pravastatin, dabigatran, digoksin & kolkisin). Dpt mengurangi paparan terhadap substrat CYP1A2, 2B6 & 3A4, CYP2C9, CYP2C19 & substrat P-gp. Dpt menurunkan efikasi beberapa kontrasepsi hormonal. Dpt meningkatkan paparan terhadap substrat BCRP (misalnya metotreksat, rosuvastatin), OATP1B1 (misalnya bosentan, glibenklamid, repaglinid, statin & valsartan), OCT1 (misalnya metformin), OCT2 (misalnya kreatinin serum), OAT3 (misalnya furosemid & metotreksat), MATE1 (misalnya metformin) & MATE2K (misalnya metformin).
Klasifikasi MIMS
Terapi Target untuk Kanker
Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis
L01XK01 - olaparib ; Belongs to the class of poly (ADP-ribose) polymerase (PARP) inhibitors. Used in the treatment of cancer.
Bentuk Sediaan/Kemasan
Form
Lynparza tab salut selaput 100 mg
Packing/Price
7 × 8's
Form
Lynparza tab salut selaput 150 mg
Packing/Price
7 × 8's (Rp61,165,440/boks)
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan