Diabetes tipe 2 pd dws jika diet, olahraga/latihan fisik, & upaya penurunan berat badan saja tdk dpt mengendalikan kadar glukosa darah.
½-2 tab/hr, yaitu dari dosis 30-120 mg diberikan secara oral sebagai dosis tunggal, termasuk utk pasien lansia & mereka yg mengalami insufisiensi ginjal ringan hingga sedang yg membutuhkan pemantauan secara hati-hati. Satu tab Diamicron 60 mg setara dg 2 tab Diamicron 30 mg MR. Pasien dg risiko hipoglikemia Dosis awal harian: 30 mg. Kombinasi dg antidiabetes oral: Diamicron 60 mg MR dpt diberikan dlm kombinasi dg biguanid, α glukosidase inhibitor atau insulin (di bawah pengawasan medis ketat).
Sebaiknya diberikan bersama makanan : Berikan bersama makan pagi. Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan.
Hipersensitif thd gliklazid, sulfonilurea atau sulfonamid lain. DM tipe 1, pre koma & koma diabetes, ketoasidosis diabetik. Terapi dg mikonazol. Insufisiensi ginjal atau hati berat (dlm kasus ini dianjurkan penggunaan insulin). Laktasi.
Hentikan terapi jika tjd ikterus kolestatik. HIpoglikemia dpt tjd pd pemberian dg semua jenis sulfonilurea, pd kasus overdosis obat yg tdk disengaja, kekurangan aupnan kalori atau glukosa, sehabis melakukan olahraga berat atau dalam waktu lama. Rawat inap di rumah sakit & pemberian glukosa selama bbrp hr mungkin diperlukan. Beritahu pasien akan pentingnya mengikuti anjuran diet, menjalani latihan fisik yg teratur & pantau secara berkala kadar glukosa darah. Hanya diresepkan bagi pasien dg asupan makanan yg teratur. Pasien dg defisiensi G6PD. Pemberian dg obat golongan sulfonilurea lain dpt menyebabkan porfiria akut. Megnandung alktosa. Ggn hati atau ginjal berat.
Hipoglikemia, nyeri perut, mual, muntah, dispepsia, diare, & konstipasi. ruam kulit, pruritus, urtikaria, angioedema, eritema, ruam makulopapular, reaksi bulosa spt sindrom Stevens-Johnson & nekrolisis epidermal toksik & ggn bulosa autoimun, & dg pengecualian yaitu sindrom DRESS (Drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms). Perubahan pd parameter hematologi pd umumnya reversibel/dpt pulih (anemia, leukopenia, trombositopenia, granulositopenia). Peningkatan kadar enzim hati (AST, ALT, alkalin fosfatase), hepatitis (laporan tertentu). Jika terjadi ikterus kolestatik: hentikan pengobatan. Ggn daya penglihatan sementara pd awal terapi. Utk golongan sulfonilurea lainnya: kasus eritrositopenia, agranulositosis, anemia hemolitik, pansitopenia, vaskulitis alergi, hiponatremia, peningkatan enzim hati, ggn fungsi hati (ikterus kolestatik), & hepatitis yg pd bbrp kasus dpt mengakibatkan gagal hati yg mengancam jiwa.
Risiko hipoglikemia - kontraindikasi: Mikonazol. Tdk dianjurkan: Fenilbutazon; alkohol. Gunakan dg hati-hati: Obat antidiabetes lainnya, golongan penyekat β, flukonazol, ACE inhibitor (kaptopril, enalapril), antagonis reseptor H2, MAOI, sulfonamid, klaritromisin, OAINS. Risiko hiperglikemia - Tdk dianjurkan: Danazol. Gunakan dg hati-hati: Klorpromazin pd dosis tinggi; glukokortikoid; ritodrin; salbutamol; terbutaline, St. John's wort (Hypericum perforatum). Risiko disglikemia - gunakan dg hati-hati: Fluorokuinolon. Potensiasi terapi antikoagulan (misalnya warfarin), penyesuaian dosis antikoagulan mungkin diperlukan.
A10BB09 - gliclazide ; Belongs to the class of sulfonylureas. Used in the treatment of diabetes.
Diamicron MR 60 tab 60 mg
30's (Rp326,500/pak)