Terapi simtomatik pada inkontinesia urgensi, urgensi, nokturia, & frekuensi berkemih yg dpt terjadi pd sindrom hiperaktif kandung kemih (OAB)
Dws (termasuk lanjut usia) 50 mg 1 x/hr. Ggn ginjal (pd kondisi dg & tanpa adanya inhibitor kuat CYP3A4) Ringan dan sedang: Tanpa inhibitor: 50 mg, dg inhibitor: 25 mg. Berat tanpa inhibitor: 25 mg. Ggn hati (dg & tanpa adanya inhibitor kuat CYP3A4) Ringan: Tanpa inhibitor: 50 mg, dg inhibitor: 25 mg. Sedang tanpa inhibitor: 25 mg.
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Telan utuh bersama cairan, jangan dikunyah/dibagi (dipotong)/dihancurkan.
Hipertensi berat tak terkontrol, Diketahui ada riwayat permanjangan QT atau menggunakan obat yg diketahui memperpanjang interval QT; obstruksi saluran keluar kandung kemih & penggunaan medikasi antimuskarinik utk OAB (kandung kemih hiperaktif). Peny ginjal stadium akhir (laju filtrasi glomerulus/LFG 15-29 mL/mnt/1,73 m2), ggn ginjal berat; ggn hati derajat sedang (Child-Pugh Class B) & berat (Child-Pugh Class C). Wanita usia subur yg tdk sedang menggunakan kontrasepsi. Hamil & laktasi. Anak <18 thn.
Peningkatan AUC dg inhibitor kuat CYP3A/P-gp seperti ketokonazol, itrakonazol, ritonavir, klaritromisin. Penurunan kadar obat dalam plasma dg pemberian obat penginduksi CYP3A/P-gp. Peningkatan Cmax & AUC dari metoprolol, desipramin, & digoksin. Tioridazin, antiaritmia tipe 1C (misalnya flekainid, propafenon), antidepresan trisiklik. Penghambatan potensial P-gp dabigatran.
G04BD12 - mirabegron ; Belongs to the class of urinary antispasmodics.
Betmiga tablet PR 25 mg
1's